MOCO O DHISIK

BLOGGER E WONG NDESO TAPI TEKNOLOGI WIS KUTHO DONOMULYO MALANG SELATAN
BELAJAR NULIS SIKAPI HIDUP YANG BERWARNA-WARNI

Sabtu, Februari 21, 2009

iklan politik vs ponari

Di semua media TV elektronik maupun media cetak sekarang ini banyak sekali ditayangkan iklan politik dari berbagai partai menjelang pemilihan caleg. Partai Gerindra, PPP, Partai Golkar, PDIP, Demokrat, PAN, dan lain-lain (38 partai) semua mengunggulkan program dan tujuan partainya. Ada yang mengklaim bahwa penurunan harga BBM berkat dukungan partainya bahkan ada pula yang menolak sebaliknya, pengangguran menurun sebaliknya ada yang bilang pengangguran naik, harga sembako turun dibalik harga semabko naik, kemiskinan turun tetapi ada yang membantah kemiskinan naik, dan lain sebagainya. Menurut saya hal tersebut (klaim dan bantahan) tambah membingungkan bagi pembaca atau masyarakat. Karena di satu sisi bagian ada masyarakat yang diuntungkan bahkan satu sisi bagian lain dirugikan. Kenyataan sekarang sebutulnya yang berhak mengatakan masyarakat Indonesia miskin, banyak PHK, BBM turun ya dari Dinas terkait atau lembaga resmi di bawah naungan pemerintah. Jadi yang mana yang benar? Soalnya lembaga resmi tersebut orangnya ya dari partai-partai politik peserta pemilu termasuk nantinya yang duduk di DPR atau MPR. Tetapi perlu diingat bahwa iklan-iklan tersebut kemungkinan tidak ngefek pada kehidupan rakyat yang hidup di daerah. Mereka tetap bekerja, berkarya, berwiraswasta demi kelangsungan hidup yang akan datang. Contoh kehidupan dipedesaan, petani tetap menanam padi di msuim penghujan (daerah pegunungan), nelayan ke laut mencari ikan, kambing (e-tawa) ya juga bisa masik makan rumput meskipun beli, pasar-pasar tradisional masih juga ada putaran uang seperti para pialang memainkan saham. Bedanya kalo saham, uangnya hanya tulisan tetapi pasar tradisional ada barang ya ada uang. Pasar tradsional ini yang menurut orang Amerika tahan terhadap krisis global. Satu lagi yang mungkin masih gress, yaitu munculnya Ponari putra petir, konon bisa mengobati berbagai macam penyakit secara ajaib. Seperti slogan anda senang (sembuh) beri tahu kawan anda kurang senang beri tahu kami. Sehingga bisa di tebak yang sembuh berobat langsung cerita bahkan pesan singkat ke seluruh daerah di Indonesia. Alhasil sudah sekitar 1 milyar di dapat ponari cs, dari hasil pengobatan. Pemerintah bingung dan tersingung, hanya dengan batu penyakit stroke bisa sembuh. Secara ilmiah batu itu tidak mengandung apa-apa, tetapi menurut orang bahkan sudah ribuan percaya hanya dari batu tersebut. Bahkan Menkes pun angkat bicara bahwa pengobatan Ponaro tersebut lambat laun akan terhenti dengan sendirinya. Mungkin benar dan mungkin tidak juga. Itu jawaban saya tentang pendapat tersebut.....? Sehingga berita Ponari putra petir bisa mengalahkan iklan politik yang sedang gencar-gencarnya kampanye elektronik yang mana biayanya mencapai ratusan juta bahkan milyaran hanya untuk menonjolkan partai secara iklan. Jika ratusan juta di buat untuk pengobatan massal (seperti kitanan masal) tambah oke. Mungkin pimpinan partai takut uangnya habis tetapi pada saat coblosan tidak dipilih. Iklan partai lebih penting di banding gerakan sosial yang sebetulnya lebih urgen dengan rakyat yang butuh pertolongan untuk berobat secara gratis/seikhlasnya seperti Ponari putra petir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar